Putraku,saat kau belum terlahir ke dunia kendaraannya adalah tulang rusuk ku.
Ku bawa dirimu kemanapun aku pergi,walaupun tak ada sedikitpun ku tau kamu dalam keadaan haus atau lapar kah,sedih atau senanglah,karna peranmu di dunia belum di tampakkan oleh Tuhan sang Maha pencipta.
Kemudian ketika kau ingin di hadirkan oleh Alloh ke dunia yg fana ini,kau pasti Berdialog dengan Alloh sebelum kau benar benar siap untuk hidup ke dunia.
Alloh perlihatkan semua kepadamu tentang kehidupan di akhirat,Alloh perkenalkan kepadamu apa itu surga dan neraka.Kemudian Alloh pun membuat dua pilihan kepadamu,apakah kau ingin di ciptakan menjadi manusia atau malaikat..?
Kemudian atas pilihan dan takdirmu kini kau menjadi seorang keturunan dan dari keturunanku,apakah kau sudah siap nak...?
Sebelum kau di tiupkan ruhmu ke dunia,Alloh memilih kendaraan lain selain tulang rusuk ku,yaitu calon ibumu kelak.
Berdiaologlah kami ( aku dan calon ibumu ) menanyakan dan meminta jodohnya kepada Alloh agar kami segera di persatuan,hingga sampailah acara yang sakral antara aku dan calon ibumu untuk menjadi satu melalui pernikahan,pernikahan adalah sebuah proses yang hak yang harus di taati ketika seorang laki-laki dan perempuan akan bersatu dalam menjalin dan menjalankan bahtera rumah tangga.
Setelah sembilan bulan kami bersatu,barulah Alloh meniupkan ruhmu ke dunia.dan kau menemukan kendaraan barumu yaitu perut ibumu. Proses kehidupanmu di dalam kendaraan barumu membuat istriku berubah bentuk,istriku mulai berubah dari bentuk badannya,kakinya,tangannya,wajah,sampai ke perut menjadi membesar.tapi..karna aku mengenal mu dan calon ibumu aku tidak merasa risih dan malu untuk semua perubahan bentuk pada tubuh istriku,yah itulah kuasa Alloh dalam proses lahirnya Kamu wahai Anakku.
Setelah bertambah besarnya perut istriku karna sudah hampir sembilan bulan lebih kau bersemayam dalam perut nya kau tak sabar ingin melihat dan menggenggam dunia,sebenarnya aku tak mengizinkan nak,,biarlah Tuhan mu yang menggenggam dunia ini karna kau dan aku tak pantas untuk menggenggamnya,kita ini hanya di beri hak untuk menggunakannya,bukan untuk memilikinya.
Akhirnya kau terlahir juga nak ke dunia,dengan tangisan kerasmu membuka keheningan telingaku dalam kecemasan,tapi sayangnya aku tak bisa membopong mu tuk pertama kali kau menghirup nafasmu ke dunia,karna di sana ada nenekmu terlebih dahulu yang menggendongmu dalam kegembiraan nya.
Ku kumandangkan adzan ditelinga kananmu,dan iqomat di telinga kirinya agar kau mengenal agama dan Tuhan yang patut kau sembah dan kau patuhi.
Beranjak besar lah nak sesuai apa yang orang tuamu dan Alloh inginkan dalam hidup di dunia ini,agar tak ada penyesalan ketika kau kembali nanti kehadapan Alloh.
Ayah dan ibumu yakin kau anak yang baik dan pintar meski saat ini kami belum bisa mendidiknya,jangan sampai kau mencoreng keturunanku yang baik menjadi buruk hanya karna kau tergoda dengan tipu daya dunia yang gemerlapan. Jadilah hamba Alloh dengan mengikuti ajaran dan sunah Rosulallah.
Kami yakin jika besar nanti kau akan menjadi kebanggan kami,karna rasa sayang kami kepadamu nak,dan semua itu kami lakukan semata mata hanya karna mengharapkan keridhoan-NYA.
No comments:
Post a Comment